Kamis, 19 Februari 2015

puisi pendek

Pemuda untuk Perjuangan


Indonesia menangis
Bahkan tercekik
Dengan hebatnya penguasa korupsi
Tak peduli rakyat menangis




Negeriku Tercinta Indonesia


Nasibmu kini menderita
Rakyatmu kini sengsara
Pemimpin yang tidak bijaksana
Apakah pantas memimpin negeri
Tang aman sentosa











Gemiricik air sungai
Begitu beningnya
Bagaikan zambrut Khatulistiwa
Itulah alam desaku yang permai
Tempat aku dilahirkan 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar